Gawat! Gangguan Penjualan Pertalite di Sumut Diduga Akibat Kualitas Minyak Bermasalah
LABUHAN – Di tengah sorotan publik terhadap dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina yang tengah diusut Kejaksaan Agung dengan potensi kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun, kini muncul persoalan baru yang kembali mengusik kepercayaan masyarakat terhadap distribusi BBM, khususnya Pertalite.
Sejumlah SPBU di wilayah Kota Medan, Binjai, Deliserdang, dan Langkat terpaksa menghentikan penjualan BBM jenis Pertalite sejak Jumat malam (6/6/2025). Dugaan utama adalah kualitas minyak yang tidak sesuai standar sehingga menyebabkan gangguan teknis pada dispenser pengisian bahan bakar.
Seorang operator SPBU di Medan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa gangguan mulai terdeteksi pada Sabtu pagi, saat mereka hendak memulai penjualan Pertalite. Ia menjelaskan bahwa volume minyak yang keluar dari nozel tidak sesuai dengan angka yang tertera di meteran.
“Kalau tetap dijual, bisa merusak solenoid dispenser dan menyebabkan membran mengembang. Jadi kami hentikan penjualannya demi keamanan,” ujarnya.
Meski dokumen dari pihak transportir menyatakan distribusi berlangsung normal, secara teknis BBM yang diterima dinilai tidak layak jual. Masalah tersebut sudah dilaporkan ke pihak Pertamina, namun hingga kini belum ada penanganan atau solusi resmi dari pihak terkait.
Ironisnya, beberapa operator SPBU mengaku justru diminta menanggung biaya perbaikan peralatan yang rusak akibat dugaan kualitas minyak yang buruk.
“Kerusakan akibat suplai minyak yang tidak standar, tapi kami yang disuruh memperbaikinya sendiri. Ini sangat memberatkan,” keluh seorang sumber lainnya.
Jika situasi ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan Pertalite dalam waktu dekat. Dalam komunikasi internal para operator SPBU di grup WhatsApp, tercatat sudah ada puluhan hingga ratusan SPBU yang mengalami masalah serupa.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa SPBU Pasar 3 Marelan juga belum menjual Pertalite hingga Sabtu sore, dengan alasan “minyak masih dalam perjalanan.”
Sampai berita ini diturunkan, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Susanto August Satria, belum memberikan keterangan resmi, meskipun telah dihubungi melalui sambungan telepon.
Upaya konfirmasi ke Kepala Depot Pertamina TBBM Labuhan Deli Grup juga belum membuahkan hasil. (Tim)